Sindu Kusuma Edupark, Tempat Wisata Ala Ancol Di Jogja

“Jika kamu mau liburan, kamu mending ke Jogja saja. Tempatnya enak dan banyak objek wisata menarik.” 

Begitulah yang dikatakan oleh temanku kepada temannya melalui telepon.  

“Ya elah om, tiap liburan Jogja itu padet, mau keluar rumah aja males. Masak malah kasih usulan ke temannya untuk menambah kepadatan Jogja di musim liburan.”  Ya, itulah yang terlintas dalam batin dan pikiranku.

Memang jika merujuk kepada jumlah tempat wisata yang ada di Jogjakarta, temanku tersebut tidak salah. Jogjakarta memang tidak pernah kehabisan tempat wisata. Mulai dari wisata budaya, kuliner, pendidikan hingga wisata alam.

Ngomong-ngomong soal tempat wisata di Jogja, aku mau sedikit cerita tentang tempat wisata yang namanya Sindu Kusuma Edupark. Bukan tempat wisata yang baru, namun pada kenyataannya aku memang baru sekali ke tempat ini pada penghujung tahun 2017.

Menurutku, Sindu Kusuma Edupark cukup mudah dikenali. Ferris Wheel atau kitiran raksasa ala Taman Impian Jaya Ancol yang ada di Jakarta langsung menjadi ciri khasnya. Ya, karena tempat wisata yang memiliki kitiran raksasa di Jogja hanya Sindu Kusuma Edupark.

INFO LOKASI

Secara lokasi, tempat wisata ini berada di daerah Jambon jalan Magelang, selatan Jogja City Mall.  Alamat tepatnya ada di Jl. Jambon, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284.

Tidak terlalu sulit untuk ditemukan lokasinya, apalagi untuk kids jaman now yang memang lebih cekatan dalam menggunakan gadget. Cukup dengan mengetikan “Sindu Kusuma Edupark” pada aplikasi Google Map, maka akan dengan seketika kamu mendapatkan lokasinya.

Jam Buka:

• Senin-Rabu: 15:00 – 23:00
• Sabtu – Minggu: 10:00 – 23:00
• Selasa Tutup

 

Oke, balik lagi ke ceritaku saat berkunjung ke Sindu Kusuma Edupark.

Jadi sekitar pukul 16.00 kami meluncur dari jalan kaliurang km. 13 menuju jalan magelang. Di tengah kemacetan jalanan Jogjakarta di musim liburan natal dan tahun baru, akhirnya kami bisa sampai di Sindu Kusuma Edupark sekitar pukul 17.00 WIB. Asoi kan? jarak dekat aja sampai 1 jam. Wkkwk.

TIKET MASUK

Setelah parkir kendaraan, kami pun menuju loket penjualan tiket. Di depan loket kami berdiskusi apakah akan membeli tiket terusan atau tidak. Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk membeli tiket umum (bukan tiket terusan)

Sebagai informasi, harga tiket umum tanpa terusan itu Rp. 15.000,- per orang. Sedangkan harga tiket terusan itu bervariasi, tergantung dengan wahana yang dipaketkan. Ada yang Rp. 45.000,-, ada juga yang Rp. 70.000,- per orang.

Perbedaan dari pembeli tiket umum dan tiket terusan adalah di tanda masuknya. Jika tiket terusan, kita akan di berikan tanda berupa gelang tiket, sedangkan tiket umum hanya berupa selembar tiket/nota.

Sama seperti Ancol, di Sindu Kusuma Edupark ini kita juga akan mendapatkan cap di tangan ketika masuk ke dalam wahana. Ini foto tangannya mas El yang udah di cap petugas.

PILIHAN WAHANA

Sebagai tempat wisata, pilihan wahana yang diberikan oleh Sindu Kusuma Edupark dapat kukatakan cukup banyak dan bervariasi. Harga wahana permainan yang ada pun dapat dibilang cukup bersahabat dan masih masuk akal lah.

Harga Rp. 10.000,- menjadi harga bermain di kebanyakan wahana yang ada di sini. Bahkan jika kamu cuma pingin main air di mini Waterpark, Sindu Kusuma Edupark memberikannya gratis, cukup dengan  bayar tiket masuk saja.

Kalau mau lebih jelas tentang wahana yang ada, kamu bisa cek di http://kusuma-edupark.com/wahana

Ini daftar harga wahananya per 30 desember 2017.

Daftar harga bermain wahana di atas sebenarnya menjadi alasan bagi kami untuk memilih tidak membeli tiket terusan. Kami yakin anak-anak  belum tentu mau memainkan semua wahana yang tersedia di sini. Daripada mubazir keluar uang Rp. 70.000,- per orang, maka lebih baik membeli tiket wahana sesuai keinginan anak-anak.

Aku sempat mencoba beberapa wahana di sini bersama Aileen dan Keenan.

Seperti yang sudah kuduga, Aileen tidak terlalu berani untuk mencoba wahana yang ada. Terhitung cuma 1 wahana saja yang ia coba, yaitu roti putar.

Jika Aileen lebih banyak takut dan hanya mencoba 1 wahana bermain, maka lain halnya dengan Keenan. Anak lanangku ini mencoba wahana Roti Putar, Cakra Manggalingan (kitiran raksasa), Sepeda Mabur dan juga ayunan-prosotan di sekitar area mini waterpark.

Jujur, mengajak aileen bermain di wahana bermain sebenarnya menjadi salah satu tantangan dan sesuatu yang menguji kesabaran.

Kenapa? Ya, karena Aileen selalu takut dan terlihat tegang. Ia belum terlalu tertarik mencoba sesuatu yang baru, bahkan cenderung lebih menyebalkan dan membuat mood kita menjadi berantakan.

Banyak wahana yang sebenarnya ingin dan mungkin kami coba mainkan, namun waktu yang terus bergerak menuju malam membuat kami memutuskan untuk berhenti sekitar pukul 19.00.

Sayang memang, kita tidak mencoba wahana light festival yang tersedia di sana. Namun, apa boleh buat. Kondisi anak-anak yang lelah, apalagi Aileen yang beberapa kali ketakutan dan menangis karena ada maskot Badut GACA yang berjalan mendekatinya membuat kami memilih untuk pulang. Kalau Keenan seh malah ngajakin Maskot GACAnya tos sama foto. wkwk.

Walaupun demikian, aku merasa beruntung karena anak-anak sudah beberapa kali melihat light festival baik di taman lampion maupun di kaliurang. Jadi setidaknya mereka masih bisa bercerita tentang tempat wisata malam yang penuh dengan cahaya lampu hias.

Untuk kali ini aku tidak buat VLog. Ya, lagi malas saja seh.. Hehe.. Tak kasih foto-foto aja deh waktu di Sindu Kusuma Edupark, Tempat Wisata Ala Ancol Di Jogja