Pantai Glagah, Tempat Wisata Dekat Yogyakarta International Airport

Pantai Glagah, Tempat Wisata Dekat Yogyakarta International Airport

Pantai Glagah, Tempat Wisata Dekat Yogyakarta International Airport – Yogyakarta itu memang terkenal dengan banyaknya objek wisata menarik. Bahkan ketika Bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) hadir di daerah kulon progo, wisatawan tidak perlu pusing mencari tempat wisata di daerah sana.

“Lho kok bisa?” Mungkin ada yang bertanya seperti itu.

Namun faktanya, pagar bagian selatan bandara YIA itu memang berbatasan langsung dengan 2 objek wisata pantai seperti pantai congot dan juga pantai Glagah. Udah berasa kaya lagi liburan di pulau Bali aja. Ketika pesawat mau mendarat, langsung bisa lihat pantai. Haha..

Oke daripada kelamaan, kali ini aku mau sedikit cerita tentang pantai Glagah yang saat ini letaknya sangat dekat dengan Bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA).

Pertama Kali Ke Pantai Glagah Bareng Anak

Kalau biasanya aku dan anak-anak itu main ke daerah pantai selatan yang ada di wilayah gunung kidul dan bantul, maka pada awal bulan Juni 2019 lalu kami sekeluarga memutuskan untuk pergi ke Pantai Glagah yang ada di daerah kulon progo.

Alasan memilih Pantai Glagah sebagai destinasi saat itu tidak lain karena ingin sekalian melihat kondisi dari Bandara baru Yogyakarta Intenational Airport (YIA) yang memang belum 100 persen selesai pembangunannya.

Kedatanganku di Pantai Glagah sendiri bukan menjadi yang pertama karena aku sudah beberapa kali mengunjungi pantai ini ketika masih kuliah di Yogyakarta. Namun setelah aku berkeluarga dan memiliki anak, aku belum pernah sekalipun mengunjungi pantai yang dulu terkenal dengan pasir hitam dan banyak mengandung pasir besi tersebut.

Perjalanan Menuju Pantai Glagah

Untuk dapat menuju pantai yang ada di kulon progo ini, kami pergi dengan kendaraan roda empat melewati Jalan Godean ke arah barat dengan melewati jalur menuju desa gamplong yang terkenal dengan Gamplong Studio Alam tempat syuting film Sultan Agung. hehe..

Setelah melewati perjalanan yang lumayan lama karena memang jalan yang lumayan padat, akhirnya sekitar jam 3 sore kami sudah bisa tembus ke jalan wates-purworejo.

Biar kamu ga bingung, aku langsung kasih petanya aja deh. Jaman sekarang kan gampang di akses lewat Google Maps. Hehe.

Dan sekitar jam 4 sore kami akhirnya sampai di lokasi tujuan.

Setibanya di sana kami semua ternyata cukup menikmati suasana dan kondisi pantai yang saat ini sudah berbeda dan semakin berkembang.

Pantai Glagah Sudah Berbeda

Jujur ya, aku sedikit terkejut dengan apa yang aku lihat dan temukan ketika masuk ke kawasan wisata Pantai Glagah. Rupanya pantai ini benar-benar sudah berbeda dan berkembang cukup banyak.

Perbedaan dan pengembangan pantai Glagah sudah terlihat dari pertama kali kita sampai ke pintu retribusi tiket masuk kawasan pantai.

Sistem E-Ticket

Berbeda dengan kebanyakan pantai di Yogyakarta yang masih menggunakan tiket manual yang dicetak dalam jumlah banyak, maka kawasan wisata pantai ini justru telah mencoba untuk menggunakan system e-ticket.

Walaupun statusnya masih dalam tahap ujicoba, namun menurutku ini salah satu hal yang cukup bagus dan berdampak positif untuk banyak hal, mulai dari mengontrol pendataan jumlah pengunjung hingga manajemen keuangan bagi para pengelola atau pihak terkait di kawasan wisata ini.

Untuk masuk ke kawasan pantai Glagah, kita akan ditarik uang sebesar Rp. 6000 per orang.

Laguna Dan Wahana

Selain masalah tiket yang sudah lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu ketika aku datang mengunjungi pantai ini, aku juga melihat beberapa perkembangan lain yang ada di kawasan ini.

Selepas kita memarkirkan kendaraan, kita akan langsung disambut oleh gapura yang bertuliskan Laguna wisata pantai glagah.

Di lokasi ini pula kita akan melihat perahu-perahu wisata yang bersandar di tepi laguna, menunggu giliran untuk dapat mengantarkan pengunjung yang datang untuk mencoba menikmati suasana laguna dari atas perahu.

Untuk dapat menikmati pengalaman naik perahu wisata ini, pihak pengelola/paguyuban pengelola perahu wisata glagah indah mematok tarif Rp. 7000/orang atau Rp. 100.000/perahu (langsung berangkat). Dengan kapasitas maksimal 14 orang per perahu.

Di sisi lain dari laguna, kita juga akan dengan mudah menemukan para pedagang yang sedang menjajakan dagangannya. Kios-kios dagangan mulai dari souvernir, sayur, hingga makanan khas daerah setempat tertata dengan rapih di jalan masuk menuju pantai.

Jadi kalau lapar atau mau membeli makanan untuk kemudian dibawa ke pinggir pantai, bisa banget lah. Yang penting, jangan buang sampah sembarangan ya. Tetep buang di tempat sampah yang ada di sekitar sana.

Setelah melewati gapura dan beberapa kios pedagang yang ada, aku berhenti di dekat kolam renang mini yang ada di selatan Laguna. Aku melihat ke arah barat, beberapa pengunjung banyak yang menaiki wahana perahu bebek.

Tempat yang sangat strategis menurutku. Ketika orang tua ingin menikmati wahana perahu bebek, anak-anak bisa dibiarkan bermain air dengan tenang di kolam renang mini yang ada. 😀

Beton Pemecah Ombak

Puas dengan beberapa pemandangan yang ada di sekitar laguna, aku dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju tepi pantai Glagah.

Sore itu suasananya pantai masih tampak sepi, tidak seramai dengan pantai selatan lain yang ada di Gunung kidul maupun di Bantul. Namun demikian aku lebih suka dengan suasana yang seperti ini. Bisa menikmati laut, sunset dan pemandangan sekitar pantai dengan sangat puas. Hehe

Ketika anak-anakku langsung bermain pasir di pantai, aku lanjut menuju sebuah tempat yang sangat ikonik dengan pantai Glagah berupa beton pemecah ombak.

Sebagaimana yang sudah banyak diketahui oleh banyak orang, Pantai Glagah itu selain terkenal dengan pasir hitam dan banyak kandungan pasir besi, pantai ini sering sekali menjadi tempat pasangan untuk melakukan foto prewedding.

Aku sendiri ga ngerti kenapa kok Prewedding di Pantai ini, tapi hampir sebagian besar foto prewedding itu berlokasi di dekat tumpukan beton pemecah ombak yang ada di pantai glagah.

Jadi kalau kamu mau ikut-ikutan foto prewedding di tumpukan beton pemecah ombak pantai glagah, silakan saja, kalau bisa sekalian waktu matahari akan tenggelam. Sunset dari tempat ini benar-benar menggoda lho.

Sunset Menawan Pantai Glagah

Hal yang sangat aku syukuri ketika kemarin sampai di pantai ini adalah cuaca yang bagus untuk dapat menikmati sunset.

Ya, aku paling suka menikmati sunset. Bahkan ketika berada di pantai, aku selalu menunggu dan menantikan salam perpisahan dari matahari di penghujung hari.

Bagiku waktu matahari terbenam merupakan suasana yang benar-benar memberikan kehangatan bagi setiap makhluk yang ada di bumi. Maka momen mencari sunset menjadi salah satu hal selalu aku nantikan.

Kemarin kami tiba di pantai glagah sekitar pukul 16.00 WIB. Waktu yang menurutku benar-benar menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati atau memburu sunset di daerah pantai.

Ada beberapa spot favoritku ketika coba mencari sunset di Pantai Glagah.

Pertama, Di Laguna Pantai

Kedua, Di Pinggir Pantai

Ketiga, Di Balik Tumpukan Beton pemecah ombak.

***

Nah, mungkin itu sedikit informasi dan cerita pengalaman ketika beberapa waktu lalu pergi ke Pantai Glagah, Tempat Wisata Dekat Yogyakarta International Airport (YIA). Semoga bisa membantu memberikan referensi tempat wisata ketika berkunjung ke Yogyakarta bagian barat.

Cuma seorang yang dulunya blogger, tapi sekarang mau ngeblog aja harus penuh perjuangan. Suka dengan teknologi dan sekarang lagi nyambi kerja di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. Kalau libur ya liburan.. :-D

2 thoughts on “Pantai Glagah, Tempat Wisata Dekat Yogyakarta International Airport

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait