Masuk Ke Monumen Bajra Sandhi, Monasnya Pulau Bali
Monumen Bajra Sandhi, Monasnya Pulau Bali – Sesuai dengan janji yang sudah aku katakan pada artikel sebelumnya, jadi pada artikel kali ini aku akan melanjutkan cerita plesiran di pulau Bali beberapa waktu lalu.
Berhubung objek wisata pertama yang kami kunjungi ketika di Bali adalah Monumen Bajra Sandi, maka aku ulas dari sini ya..
Berangkat Dari Hotel Transit
Kami dan rombongan berangkat dari POP! Hotel Denpasar sekitar pukul 08.00 WITA, tepat setelah kita sarapan dan check out. Sebenarnya agak molor sih berangkatnya.. haha
Mungkin ada yang bertanya: “Kok baru sampai Bali udah check out”
Ya, semua itu terjadi karena aku dan rombongan sebenarnya baru akan masuk hotel adhi jaya kuta yang akan kami gunakan selama berada di bali setelah dari Monumen Bajra Sandhi. Jadi sebelum itu kami hanya transit selama beberapa jam saja di hotel yang berada di Denpasar.
Berhubung jarak antara POP! Hotel Denpasar dengan Monumen Bajra Sandhi tidak terlalu jauh, maka perjalanan kami dan rombongan pun terasa santai.
Tiba Di Objek Wisata Bajra Sandhi
Setelah mendengarkan beberapa penjelasan dari pemandu wisata yang ada di bus kami, akhirnya tidak terasa kita sampai ke monumen Bajra Sandhi yang dikenal sebagai monasnya masyarakat Bali.
Tidak lama setelah bus parkir, kami dan rombongan langsung turun bus dan melanjutkan perjalanan menuju dalam monumen.
Berhubung bawa anak kecil dan kebetulan aku sambil nge”Vlog” ya sudah pasti jadi rombongan yang paling bontot sampai ke dalam monumen. Tapi jangan tanya kapan vlognya diupload ya.. suka-suka aku editnya… wkwk..
Suasana Monumen Bajra Sandhi
Suasana di sekitar Monumen Bajra Sandhi saat kami tiba terlihat cukup ramai. Lapangan yang ada di sekitar monumen juga digunakan untuk lomba-lomba, olahraga dan latihan drumband anak-anak.
Tapi kali ini aku ga mau banyak bahas soal suasana di luar monumen. haha..
Ketika pertama kali tiba, aku melihat jika monumen ini cukup megah dengan bangunan yang menjulang tinggi, layaknya ketika kita sampai di kawasan Monumen Nasional di Jakarta. Walau sebenarnya tidak setinggi Monas.
Tidak terasa, langkah demi langkah telah mengantarkan kami sampai di sebuah pintu besar yang merupakan pintu masuk ke Monumen Bajra Sandhi. Di depan pintu masuk aku menemukan informasi tentang waktu buka dan waktu kunjung di monumen perjuangan rakyat bali ini.
Semakin dekat ke monumen, aku semakin melihat banyak hal yang menarik dari Bajra Sandhi. Bangunannya kental dengan ukiran-ukiran batu layaknya sebuah candi. Tapi ukiran-ukiran yang ada sangat erat dengan budaya bali.
Oh iya, buat info aja kalau monumen ini dikelilingi oleh kolam ikan lho, jadi sering membuat gagal fokus Keenan ketika sedang berada di sana. Akhirnya, ya aku harus jagain dan kejar-kejar anak kecil yang 1 ini biar ga ilang. wkwk
“Yah, masuk ga?” tanya istriku
“Yo ayo masuk, daripada anak-anak cuma nonton ikan diluar.” Jawabku
Akhirnya, kami mulai masuk ke dalam monumen lewat pintu sisi utara. (mudah-mudahan benar arahnya) wkwk
Perpustakaan/Ruang Pameran
Tidak jauh dari pintu masuk kami langsung menemukan Ruang Pameran/perpustakaan. Di dalam perpustakaan itu mengingatkanku kepada apa yang pernah aku lihat ketika sedang berkunjung ke Benteng Vredeburg maupun taman pintar.
Jika di benteng vredeburg banyak dokumen yang menjelaskan sejarah perjuangan rakyat Jogja ketika melawan penjajah, maka di perpustakaan/ruang pameran Bajra Sandhi lebih benyak menceritakan perjuangan rakyat Bali ketika masa penjajahan.
Aileen dan keenan yang baru pertama kali melihat perpustakaan seperti ini mulai banyak tanya dan cerita. Ya, ternyata mereka tertarik akan beberapa hal dari perpustakaan ini. Khusus untuk keenan, dia tidak bisa move on dari foto Kapal yang ada di sana. wkwk..
Tangga Berputar Dan Puncak Monumen
Setelah merasa cukup melihat-lihat perpustakaan Bajra Sandhi, kami keluar dari ruangan untuk melihat lokasi lainnya. Lokasi selanjutnya yang membuat kami tertarik adalah tangga berputar menuju bagian atas monumen.
Berbeda dengan Monas yang menyediakan lift untuk bisa naik ke atas puncaknya, maka Monumen Bajra Sandhi justru hanya menyediakan tangga.
Walaupun demikian, menurutku hal tersebut wajar karena jika kita naik ke puncak monas, kita benar-benar akan berada di titik paling tertinggi dari monumen itu. Namun jika kita naik ke Bajra Sandhi kita tidak bisa sampai puncak tertingginya, hanya sampai lantai 3. Ya, perbandingannya mungkin hanya sampai cawan di Monas.
Oke, kita kembali ke tangga berputar yang ada di tengah monumen ya. Jadi tangga ini benar-benar sangat menarik. Karena bentuk dan lokasinya yang sangat artistik menurutku.
Tangga ini ketika kita lihat dari bawah akan memperlihatkan keindahannya. Warna merah dari anak tangga yang berpadu dengan railing berwana silver dan ukiran-ukiran kayu dengan gaya Bali membuatnya semakin memesona. Belum lagi lokasinya yang dikelilingi oleh kolam ikan. Membuatnya semakin menarik.
Penasaran dengan apa yang ada di bagian atas tangga berputar ini, aku coba mengajak Aileen, Keenan dan Mamanya untuk naik ke bagian atas.
Dengan penuh ketakutan, Aileen coba memberanikan untuk menaiki anak tangga berputar ini. Hingga akhirnya kami berempat sampai ke bagian atas atau lantai 3 dari monumen Bajra Sandhi ini.
Sama seperti ketika aku naik ke puncak monas beberapa waktu lalu, dari atas monumen Bajra Sandhi ini aku bisa melihat 360 derajat pemandangan kota, dalam hal ini kota Denpasar dan sekitarnya.
Naik ke atas monumen Bajra Sandhi menurutku lebih aman daripada naik ke puncak monas. Ga terlalu membuat hati dagdigdug karena kencangnya tiupan angin dari puncak. haha..
Museum Perjuangan Rakyat Bali
Puas berada di puncak monumen, kami akhirnya turun ke lantai 2.
Di lantai ini kita bisa menemukan Museum Perjuangan Rakyat Bali yang diabadikan dalam bentuk diorama.
Adanya diorama yang ada di dalam monumen ini menjadi hal yang baru bagi Aileen dan Keenan. Mereka berdua benar-benar excited dengan apa yang disaksikannya.
Kalau dari panduan yang aku peroleh dari tour, museum Bajra Sandhi ini memiliki 33 Diorama yang menceritakan tentang perjuangan rakyat Bali dari masa pra sejarah, perkembangan peradaban rakyat Bali, sejarah perkembangan kerajaan Bali, hingga jaman perjuangan rakyat Bali merebut kemerdekaan.
Interactive Art Museum Bali
Tidak terasa kami telah menghabiskan sekitar 1 jam di dalam museum.
Sebelum kembali ke Bus, kami coba mampir ke salah satu tempat di luar monumen yang bernama Interactive Art Museum Bali atau biasa disingkat dengan I AM Bali.
Berbeda dengan Museum Bajra Sandhi yang benar-benar menceritakan banyak sejarah rakyat Bali, I AM Bali ini merupakan tempat wisata kekinian yang mengambil konsep 3D Museum dan Upside Down World.
Kalau kamu suka sama foto-foto atau narsis, pasti tempat ini lebih menarik dan sangat sayang untuk dilewatkan. Namun berhubung beberapa waktu lalu kami baru saja mampir ke The Heritage Palace yang ada di Solo, jadi anak-anak tampaknya tidak terlalu excited dan terlihat sedikit kelelahan, malas buat foto-foto. haha.
Walau malas foto-foto, tapi tetep ada kok beberap foto di dalam museum ini. Lihat aja kalau ga percaya. :-p
Sekilas Tentang Monumen Bajra Sandhi
Objek wisata Monumen Bajra Sandhi, adalah sebuah monumen yang berada di jantung kota Denpasar, tempatnya berada di daerah Renon. Monumen ini dibangun dan didedikasikan untuk perjuangan rakyat pulau Bali.
Jika Jakarta memiliki Monas, pulau Bali memiliki Bajra Sandhi. Sama-sama berfungsi sebagai monumen tugu peringatan. Rancangan arsitektur dari Monumen Bajra Sandhi sangat kental dengan arsitektur khas Bali, banyak ukiran dan pahatan yang sangat unik.
Pencetus ide pembangunan monumen ini adalah Prof Ida Bagus Matra saat itu menjabat sebagai Gubernur Bali, pada tahun 1980. Arsitektur dari monumen ini adalah Ir. Ida Bagus Gede Yadnya, beliau yang memenangkan kompetisi arsitektur monumen ini pada tahun 1981.
Design arsitektur dari Ir. Ida Bagus Gede Yadnya memiliki arti hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, dengan design 17 gerbang pintu masuk, 8 pilar utama dan ketinggian monumen 45 meter.
Monumen Bajra Sandhi Renon, awal pembangunan di mulai pada tahun 1981 kemudian sempat terhenti dan dilanjutkan pada tahun 1987.
Peresmian dari Monumen Bajra Sandhi dilakukan oleh Presiden menjabat saat itu, Ibu Megawati Soekarno Putri, pada tanggal 14 Juni 2013. Di depan Monumen Bajra Sandhi inilah diadakannya parade pesta kesenian Bali setiap tahunnya, yang biasanya dibuka oleh Presiden Indonesia.
Nama Bajra Sandi berasal dari kata Bajra dan Sandhi. Bajra artinya Genta dan Sandhi artinya suci. Jika dilihat dari bentuk bangunan monumen, memang terlihat seperti Genta Suci yang digunakan oleh para pendeta agama Hindu, saat mengucapkan mantra dalam upacara persembahyangan.
Lokasi dan Jam Buka Monumen Bajra Sandhi
Lokasi dari Monumen Bajra Sandhi sendiri cukup mudah ditemukan, karena letaknya berada di jantung kota Denpasar.
Peta Lokasi:
Terkait dengan waku kunjungan di Monumen Bajra Sandhi, aku menemukan infornya dari papan yang ada depan pintu masuk. Di sana dikatakan jika monumen ini buka setiap hari kecuali hari-hari besar atau libur resmi.
Sedangkan Hari dan jam bukanya diatur seperti berikut:
- Senin – Jumat : 08.30 – 17.00 WITA
- Sabtu – Minggu : 09.30 – 17.00 WITA
Jadi, kalau kamu mau ke Bajra Sandhi jangan malam-malam. Sudah pasti tutup. 😀
Harga Tiket Masuk
Untuk harga tiket masuk, jujur saha aku kurang tahu persisnya. Maklum, kemarin kan kami ga beli tiket sendiri, jadi takutnya infonya ga valid.
Tapi kalau kalian tetap penasaran, ya aku cuma bisa infokan apa yang aku temukan aja dari google.
Berdasarkan info yang aku peroleh, harga tiket masuk Monumen Bajra Sandhi itu adalah sebagai berikut:
- Dewasa : Rp. 25.000/orang
- Anak, TK & SD : Rp. 2.000/anak
- SMP, SMA & Mahasiswa : Rp. 5.000/orang
***
Nah, mungkin itu sedikit cerita kami ketika masuk ke Monumen Bajra Sandhi, Monasnya Pulau Bali. Semoga bisa memberikan informasi baru buat kamu yang memang berencana wisata ke pulau Bali.