Happy Graduation Mama Fani..
Tidak terasa 2 tahun masa studi pasca sarjanamu telah berhasil kamu lalui. Banyak cerita yang telah terpatri selama masa itu.
Walaupun terasa sedikit terlambat untuk menulis bagaimana perjuanganmu mendapatkan gelar Magister Bioteknologi, namun aku harus tetap menulisnya.
Kenapa begitu? Banyak hal yang menarik dan kurasa bisa membantu orang lain untuk dapat semakin percaya dan yakin untuk terus mengejar cita-citanya.
2x TES TOEFL
Masih cukup jelas teringat bagaimana awal perjuanganmu ketika dirimu ingin melanjutkan studi S2.
Dua kali menjalani tes TOEFL hanya untuk mencoba memenuhi syarat untuk mengajukan beasiswa LPDP ke Luar Negeri.
Tes pertama gagal, walaupun hanya kurang sedikit (seingatku kurang sekitar 8 poin) dari skor ITP 550.
Satu bulan selanjutnya kamu mencoba lagi untuk melakukan tes TOEFL. Dan hasilnya mengejutkan, kamu mendapatkan skor mepet dan tepat 550.
Raut bahagia dan bangga pun terlihat jelas dimukamu yang masih tidak percaya dengan apa yang telah diraih. Padahal sebelum mengambil hasil tes kedua, aku bilang jika nanti tidak sampai 550, daftar beasiswa dalam negeri saja.
GAGAL DI BEASISWA LPDP
Setelah berhasil memenuhi syarat TOEFL 550 untuk mengajukan beasiswa Luar Negeri, akhirnya beberapa tahapan beasiswa berhasil kamu lalui. Hingga puncaknya pada saat tes wawancara akhir dirimu gagal.
Ya, gagal karena kurang persiapan dan kurang begitu mengetahui soal profil universitas yang dituju. Apalagi ketika ditanya ada promotor atau tidak.
Pengalaman gagal saat mengikuti rangkaian proses Beasiswa S2 LPDP tersebut sepertinya masih cukup jelas tergambar dalam ingatanmu. Bahkan di situ pula yang menurutku menjadi titik balik dari segala usahamu dalam mengejar beasiswa-beasiswa lainnya selama masa studi S2 mu.
DAFTAR UGM JURUSAN BIOTEKNOLOGI
Meneruskan Studi S2 setelah kegagalan mendapatkan Beasiswa LPDP pernah menjadi salah satu hal yang tidak mudah bagi keluarga kita. Ya, masalah biaya studi menjadi salah satu pertimbangannya.
Tabungan deposito yang sebenarnya mungkin belum saatnya dicairkan, harus kita gunakan lebih cepat. Pada dasarnya, semua masalah dana masih bisa diusahakan dan didiskusikan.
(Aku masih ingat betul apa yang pernah kita diskusikan jika kita tetap berpegang untuk tidak ingin menyulitkan orang lain, termasuk orang tua kita untuk biaya kuliah)
Terkait dengan program studi yang kamu pilih, aku sendiri tidak terlalu paham sebetulnya. Menurutku, jika sebelumnya kamu mengambil program studi Farmasi dan Profesi Apoteker, maka prodi di pendidikan selanjutnya sebaiknya juga Farmasi. Namun ternyata bayanganku salah, kamu memilih untuk memilih Bioteknologi di Universitas Gadjah Mada.
Alasan yang kamu berikan cukup masuk akal sebetulnya. Selain dari sisi biaya UKT yang masih dapat dijangkau, latar belakang pekerjaan RnD di Medion Farma Jaya yang pernah kamu jalani juga cukup menguatkan alasanmu.
Ok, akhirnya semua persyaratan untuk mendaftar S2 Bioteknologi UGM pun kamu siapkan dan kamu jalani. Termasuk tes PAPs yang lagi-lagi membuatku tersenyum dan bangga karena skor yang diperoleh cukup tinggi (640).
Persiapan untuk kuliah S2 dari awal tahun 2015 pun akhirnya berakhir di pertengahan tahun. Dan bulan Agustus 2015 menjadi awal perjalananmu di kampus baru untuk melanjutkan studi pasca sarjana.
Semangat muda untuk belajar bersama orang-orang yang lebih muda dan fresh pun terlihat dari dalam dirimu. Seakan-akan tidak menyadari dan memperlihatkan jika sudah memiliki keluarga dan anak 1.
HAMIL & MELAHIRKAN ANAK KEDUA
Perjalanan kuliah pasca sarjanamu selalu membawa cerita menarik bagiku. Hamil anak kedua menjadi salah satu cerita yang tidak akan pernah dapat kita lupakan saat dirimu menjalani studi S2.
Belum sempat menjalani masa perkuliahan semester pertama, kita sempat dikejutkan dengan tanda “STRIP DUA” di Test Pack yang tandanya kamu positif Hamil. Ya, kita sempat tidak percaya dan dapat menerima kenyataan tersebut dengan mudah. ?
Menjalani kuliah sambil membawa janin memang bukan suatu hal yang mudah. Namun entah apa yang terjadi. Kehamilan anak kedua seperti bukan halangan buatmu untuk terus melanjutkan studi. Bahkan, di akhir semester nilai matakuliahmu saat itu “A” semua. Sesuatu yang sangat luar biasa bagiku.
Memasuki awal semester kedua, keadaan perutmu sudah semakin membesar. Andaikan kamu sedang bekerja, mungkin masa itu sudah waktunya kamu mengambil CUTI. Sayang, mahasiswa tidak ada jatah cuti melahirkan dan itu pula yang kamu alami.
Akhir bulan Februari, tepatnya tanggal 26 Februari 2016, kita kedatangan anak kedua. Anak laki-laki yang cukup pengertian kepada ibunya. Tidak rewel ketika di ajak kuliah, tidak terlalu sulit juga ketika ingin melihat dunia. Ya, Keenan namanya.
Di sela-sela waktu setelah melahirkan, teman-temanmu kuliah datang ke rumah untuk mengunjungimu dan juga Keenan. Bukan cuma seorang atau dua orang yang datang, namun hampir satu kelas datang bersamaan ke rumah.
Benar-benar salut dengan teman-teman satu angkatanmu kuliah S2. Ternyata mereka semua benar-benar mensupport kamu ketika kuliah dan mampu membuatmu lebih bersemangat untuk kuliah.
BEASISWA UNGGULAN, BEASISWA DAMAS & BEASISWA THESIS LPDP
Jika pada awal perjuanganmu untuk melanjutkan studi S2 sempat gagal usai tidak berhasil lolos dari wawancara Beasiswa LPDP, maka lain halnya dengan perjuanganmu mengajukan beasiswa on going ketika telah mengikuti perkuliahan di Pasca Sarjana.
Mungkin sampai sekarang pun kita tidak akan pernah menyangka dengan berkat dan cara Tuhan bekerja. Bahkan aku sering berpikir jika ini rejeki anak kedua. Wkwk.. walaupun sebenarnya lebih tepatnya kepada “Di mana ada niat dan usaha, maka di situ ada jalan“.
BEASISWA UNGGULAN
Kegagalan beasiswa LPDP dan juga keputusan nekat untuk melanjutkan studi di tengah kendala keuangan yang kami hadapi rupanya membuka jalan bagimu untuk mendapatkan Beasiswa Unggulan.
Beasiswa unggulan yang kamu terima sendiri telah membuat kita lebih ringan dalam memikirkan UKT dan beberapa dana pendukung perkuliahan.
Ya, semua UKT selama 4 semester sudah pasti di ganti dan di tanggung Beasiswa Unggulan. Terima kasih Beasiswa Unggulan.
Pilihan prodi Bioteknologi dan penelitianmu tentang Stem Cell rupanya menjadi salah satu kendala bagi yang tidak mendapatkan grant dana untuk thesis.
Mendapatkan Beasiswa Unggulan yang bagiku nominalnya besar saja ternyata belum cukup membantu penelitianmu sampai selesai. Diriku bahkan sempat kaget dengan apa yang kamu ceritakan tentang Thesismu dan tim yang nominalnya bisa mencapai lebih dari 100juta.
Gila, 100 juta dibagi 5 orang saja berarti kita harus siap uang sekitar 20juta. Ya, dana tersebut yang memang sempat kita siapkan untuk tambal sulam penelitianmu. Walaupun pada akhirnya kita tidak pernah benar-benar punya simpanan uang 20juta itu.. ?
BEASISWA DAMAS – THESIS LPDP
Berbagai cara dilakukan untuk dapat menutupi biaya penelitian Thesismu dan tim. Keyakinan dan kebaikan orang di sekitarmu mulai terbuka.
Laboran yang baik kepada timmu dan tidak pernah mengejar-ngejar kalian untuk membayar uang sebagai pengganti bahan praktik, Dosen pembimbing yang luar biasa pengertian dalam sisi biaya penelitian hingga teman-temanmu yang saling berkorban untuk saling melengkapi kekurangan dana penelitian akhirnya berujung kepada 2 beasiswa lagi. Ya, Beasiswa Dana Masyarakat (Damas) dan Beasiswa Bantuan Thesis LPDP.
Lagi-lagi, Tuhan telah bekerja dengan caranya yang unik. Apa yang menurut kita tidak mungkin, ternyata benar-benar menjadi mungkin.
Bantuan dana beasiswa Damas dan LPDP Thesis bahkan bukan hanya membawamu dan teman-teman timmu menyelesaikan penelitian thesis, tapi juga membuat kalian menjadi 5 orang yang berhasil lulus awal di angkatan 2015.
FINALLY.. (WISUDA)
Setelah berjuang sekitar 2 tahun lamanya dan menjalani dinamika perkuliahan S2 yang luar biasa, akhirnya kamu bisa mengikuti wisuda pasca sarjana periode I Tahun Akademik 2017/2018 tanggal 19 Oktober 2017.
Selain menjadi bagian dari mahasiswa angkatan 2015 yang berhasil lulus dan wisuda awal, wisuda kemarin juga membuktikan jika kamu dan teman-teman timmu layak berbangga karena berhasil mengikuti Wisuda dengan tim penelitian yang lengkap. Mulai bersama, selesai bersama.
Bahkan ketika aku mengikuti wisudamu dan mendengar namamu disebut saja sudah bangga, apalagi kamu yang menjalani semua prosesnya.
Selamat atas semua usaha dan perjuangan yang telah dilakukan. Semoga ilmu yang baru saja di dapat dapat berguna bagi banyak orang dan semoga keinginanmu untuk dapat mengajar di Universitas dapat segera terwujud.
“Satu Nilai B di transkrip nilaimu itu bukan noda, tapi pengingat. Tidak perlu di sesali, namun harus disyukuri.”
Bagiku Bioteknologi itu bukan program studi yang mudah. Menurutku program studi ini semacam matakuliah Fuzzy Logic yang sampai saat ini membuat pikiranku kabur karena memang istilah dan bahasannya ga jelas.
Jadi kalau dirimu dulu cerita tentang DNA, PCR, qPCR, Stem Cell itu, sebenernya aku ga ngerti, cuma tak iyain aja. Wkwk..
Kami semua bangga dengan apa yang sudah kamu lakukan.
Terima kasih sudah memberikan contoh yang baik tentang pentingnya pendidikan yang tinggi kepada anak-anak.
Semoga kelak anak-anak juga semakin termotivasi untuk bisa melebihi kedua orangtuanya. Amin.
[GPV id=49157]Because result never betray the process
Fani @2017 – http://mominimoo.blogspot.co.id
Wah aku kok terharu ya mas kris, aku bayangin kelak anakmu kalo baca ini pasti bangga dan senang serta optimis punya Ibu seperti mbak fani.
selamat buat mbak fani, tuhan tidak pernah diam selalu ada caranya, yg ptg ttp berusahaa ?
Makasih mbak lidia.. ia neh diriku juga ngerasa gitu.
Mamanya udah kasih contoh sama motivasi yang luar biasa buat anak-anak besok.
Ayo semangat mbak, biar studimu juga dimudahkan dan dilancarkan. Amin..
Nama lengkape jadi puanjaaaang… 😀
selamat yaak :like:
makasih om.. sama-sama tambah panjang kui namamu.. 😀
wah…selamat, betapa kebahagiaan yang bertubi-tubi…
makasih mbak.. ya kami juga ga tau bisa dapat kemudahan seperti itu… 😀
Sebelumnya selamat bu atas gelarnya. semoga ilmunya bermanfaat. Mau tanya bu, perihal thesis bagi mahasiswa reguler apakah selalu menggunakan biaya pribadi (bagi non beasiswa) atau dapat bekerja sama dengan instansi tertentu seperti LIPI atau dosen untuk meringankan biaya penelitian? terimakasih
waduh, maaf sebelumnya.. untuk kasus ini saya sendiri kurang tahu..