Drumband Cilik Indonesia 2019, Lomba Yang Luar Biasa Untuk Aileen
Setelah pada awal bulan April kemarin Aileen dan TK Anak Prima Lomba Drumband di RRI, maka minggu lalu mereka kembali mengikuti lomba Drumband yang di adakan di GOR UNY. Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman Aileen dan teman-teman mengikuti Lomba Drumband Cilik Indonesia 2019.
LEBIH BERGENGSI
Walaupun sama – sama lomba drumband, namun nyatanya lomba Drumband Cilik Indonesia (DCI) 2019 di GOR UNY ini berbeda dengan lomba RRI Marching Band Fiesta kemarin.
Bagi banyak sekolah yang mengikuti lomba DCI 2019, mereka harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan cukup maksimal.
Alasan utamanya adalah karena DCI 2019 merupakan salah satu lomba yang bisa dikatakan levelnya lebih tinggi dan lebih bergengsi.
Banyak hal yang bisa menjawab pertanyaan “Kenapa DCI 2019 lebih bergengsi dibanding dengan RRI Marching Band Fiesta“:
- Jumlah Juri di RRI tidak lebih dari 5 orang, sedangkan di GOR UNY ada 12 orang juri.
- Jumlah peserta di RRI itu kabarnya lebih dari 50 kelompok, sedangkan di GOR UNY tidak lebih dari 20 kelompok
- Porsi latihan dan presure ketika akan mengikuti lomba di UNY sangat luar biasa buat anak-anak. Jika di RRI mereka tanpa banyak gerakan dan cenderung stay di satu tempat, maka di UNY mereka harus memikirkan perpindahan dan gerakan di setiap lagu yang dimainkan.
- Lokasi perlombaan di GOR UNY juga jauh lebih besar dibandingkan dengan di RRI.
- Biaya pendaftaran dan modal yang dikeluarkan sekolah untuk mengikuti lomba DCI kabarnya lebih mahal dibanding di RRI.
- Pemenang terfavorit DCI 2019 dinilai berdasarkan jumlah SMS.
Dari banyak hal tersebut, maka menurutku wajar jika DCI lebih bergengsi.
LATIHAN EKSTRA DAN TAMBAHAN MOTIVASI
Lagi-lagi drama terjadi ketika persiapan menjelang lomba. Bagiku drama kali ini benar-benar membuat kita sedikit khawatir dengan kesiapan dari Aileen.
Sebagai salah seorang yang juga ikut terlibat mendampingi dan mendukung Aileen dalam Lomba DCI 2019 ini, aku melihat jika persiapan anak-anak kali ini benar-benar menguras emosi. Pulang sekolah cemberut karena sempat ditegur pelatih, porsi latihan juga semakin banyak dan melelahkan sempat dialami oleh Aileen.
“Yah, tadi kata gurunya aileen lupa semua mukulnya.” kata mamanya kepadaku.
“Lho kok bisa? Apa karena ditambah dengan gerakan ya?” tanyaku.
“Ehm, ya mungkin aja. Cuma kata gurunya, aileen diminta latihan lagi di rumah biar ga lupa sama lebih fokus lagi. Soalnya Aileen itu ada di paling ujung dan jadi patokan buat temen-temennya yang lain. Kalau Aileen gerakannya salah, temen-temen yang lain pasti ikut salah.” jawabnya
Mendengar cerita istriku itu, aku tidak langsung menanyakan kejadiannya kepada Aileen. Aku membiarkan dia bermain dulu di rumah dengan adiknya sampai jam makan malam.
Setelahnya, aku coba bertanya kepada Aileen dengan gaya interogasi. Wkwk..
“Kak, tadi katanya waktu latihan kakak banyak lupa ya?” tanyaku
Mendengar pertanyaanku itu, aileen tidak menjawab apa-apa. Dia bahkan mencoba untuk mengalihkan fokus dengan meminta untuk ditontonkan film kartun lewat DVD.
Kami mencoba untuk memotivasi dan memberikan penjelasan kepada Aileen.
“Kak, kalau kakak lupa sekarang gapapa. Tapi kalau waktu lomba lupa, kasihan temen-temennya. Kan kakak lombanya sama temen-temennya.” kataku.
“Kakak Aileen mau dapat piala kaya yang di RRI kemarin ga?” tanya istriku.
“Mau.” Jawab Aileen.
“Nah kalau mau, ya kakak harus fokus sama ga lupa waktu mukul. Nanti abis nonton kakak latihan ya.” pintaku
“Iya..” kata Aileen.
Akhirnya 3 hari sebelum gladi resik di hari Jumat (26/4/2019), kami memberikan latihan ekstra di rumah setiap malamnya. Waktunya tidak lama, yang penting Aileen ingat dengan pukulan setiap lagu yang dimainkannya.
WAKTUNYA LOMBA
Hari perlombaan Drumband Cilik Indonesia 2019 di GOR UNY akhirnya tiba. Aileen dan teman-teman mendapatkan nomor urut 3 untuk divisi lanjutan. Mereka dijadwalkan akan tampil sekitar pukul 11.20 siang hingga pukul 11.45 WIB.
Melihat jadwal tersebut, pihak sekolah meminta anak-anak untuk kumpul di lokasi lomba pukul 10.00 WIB.
Setibanya di GOR UNY, Aileen langsung berkumpul dengan teman-teman lainnya yang memang sudah lebih dulu tiba di lokasi lomba. Setelah semua personil dirasa sudah lengkap, tim pelatih meminta anak-anak untuk berkumpul dan melakukan latihan terakhir sebelum nantinya benar-benar tampil dihadapan juri.
Aku sendiri sedikit kaget dengan apa yang aku saksikan ketika anak-anak latihan terakhir itu. Penampilan mereka benar-benar beda dengan apa yang aku saksikan sebelumnya di RRI. Benar-benar lebih rumit dan lebih membutuhkan tenaga ekstra.
Oh iya, ini Video Aileen dan teman-temannya ketika latihan terakhir sebelum tampil lomba.
Waktu hampir menunjukkan pukul 11.00 siang, aku dan para orang tua yang juga mendukung TK Anak Prima dalam lomba kali ini mulai masuk ke dalam GOR.
Ketika kami masuk, rupanya masih ada TK yang sedang tampil. TK itu mengambil tema Madagascar dan penampilannya juga cukup baik.
“Duh, kok aku sing deg-degan ya? Aileen bisa ga ya?” ucap mamanya.
Akhirnya, tidak lama setelah itu giliran TK Anak Prima untuk tampil. Para official tim mempersiapkan peralatan di bawah dan para pendukung yang menyaksikan dari atas sudah pasti langsung bersorak dengan wajah penuh ketegangan. Ya, tegang dan harap-harap cemas dengan penampilan anak-anaknya.
Anak-anak mulai masuk. Attar selaku Field Commander juga sudah siap memimpin teman-temannya. Dan akhirnya suasana mulai mencair. Para pendukung yang mulai tegang terlihat semakin tegang sambil senyam-senyum melihat apa yang ditampilkan olah anak-anak.
Aku yang melihat dari baris paling depan merasa kaget dan kagum dengan apa yang aku saksikan. Secara visual, penampilan anak-anak kali ini benar-benar menarik dan lebih rapih secara gerakan. Namun entah kenapa secara penampilan musiknya, aku lebih suka ketika di RRI kemarin.
Mungkin tekanan yang lebih besar dengan tingkat kesulitan lebih ini membuat anak-anak tampil kurang lepas dan lebih banyak berpikir.
Tidak terasa, lagu How Far I’ll Go yang menjadi lagu terakhir telah selesai ditampilkan. Saking tegang dan seriusnya para penonton, ada kejadian lucu di sini.
Para penonton tidak bersuara apapun setelah lagu selesai, seakan tidak menyadari kalau penampilan anak-anak sudah selesai. Sampai-sampai MC meminta kita untuk memberikan tepuk tangan atas penampilan anak-anak. haha
Selesai tampil dan sebelum pulang, aileen dan teman-teman diminta untuk berfoto bersama oleh panitia. Namun, aku tidak bisa mengambil gambar, karena dilarang oleh aturan. 🙁
Kalau kamu penasaran dengan penampilan anak-anak ketika lomba, silakan kamu lihat video di bawah ya..
Menurutmu, penampilan aileen dan teman-teman ketika lomba kemarin bagaimana?
CLOSING CEREMONY
Satu hari setelah lomba, aku memutuskan untuk ikut acara closing ceremony yang akan dimulai sekitar pukul 13.20 WIB.
Berhubung acara closing ceremony ini anak-anak tidak diwajibkan untuk hadir, maka teman-teman TK Anak Prima yang ikut acara ini pun tidak banyak. Total hanya ada 11 anak saja.
Rangkaian acaranya menurutku lumayan menarik. Namun hanya ada 1 acara yang paling ditunggu, yaitu acara pengumuman pemenang lomba Drumband Cilik Indonesia 2019.
Sambil menunggu detik-detik pengumuman pemenang, kami beberapa kali berseloroh jika kemungkinan menang kali ini cukup besar di beberapa kategori.
Keyakinan itu pun semakin besar ketika kita tahu jika peserta divisi konser lanjutan hanya ada 6 sekolah dan tahun lalu TK Anak Prima juga berhasil membawa pulang beberapa piala, khususnya di kategori Analisis Musik dan Visual Effect.
Menurut gurunya Aileen, memang TK Anak Prima beberapa kali menang di kategori tersebut. Jadi kali ini tetap berharap dapat mempertahankannya.
Akhirnya saat-saat yang ditunggu tiba. Pengumuman pertama berasal kategori Analisis Musik divisi konser pemula. Sambil menunggu giliran pengumuman divisi konser lanjutan, suasana dan wajah tegang terlihat di beberapa pendukung.
Kejutan dan harapan dari TK Anak Prima untuk mempertahankan juara 1 kategori Analisis Musik benar-benar terjadi. Anak-anak pun bersorak. Kak Audrey (TK B) yang mewakili untuk mendapatkan Trophy dan Piagam Penghargaan maju ke podium. Raut kegembiraan pun hadir di tengah-tengah pendukung TK Anak Prima.
Setelah kategori Analisis Musik, pengumuman dilanjutkan dengan pembacaan pemenang kategori Visual Effect dan Color Guard. Lagi-lagi kami dibuat bersorak dan tersenyum lebar karena berhasil membawa pulang piala. Juara 1 untuk kategori Visual Effect dan Juara 2 untuk kategori Color Guard. Kak Dimas dan Kak Nathan maju untuk mewakili TK Anak Prima menerima trophy dan piagam penghargaan.
Sudah 3 trophy didapatkan oleh TK Anak Prima. Beberapa kategori gagal kita menangkan. Hingga akhirnya tiba pada pengumuman pemenang kategori Field Commander. Attar sudah berdiri walaupun belum dipanggil. Dia tampak yakin akan maju untuk mengambil Trophy.
Ya, ternyata keyakinan Kak Attar benar. Dia diumumkan sebagai juara 2 kategori Field Commander.
Tambahan 1 trophy dari kak Attar itu membuat TK Anak Prima sudah berhasil membawa pulang 4 trophy pada divisi konser lanjutan. Tidak ada tambahan trophy lagi yang diperoleh TK Anak Prima hingga pengumuman terakhir di Kategori Juara Total Nilai Klasemen.
Jelang pengumuman terakhir, Juara Total Nilai Klasemen Divisi Konser Lanjutan, para pendukung TK Anak Prima dan juga TK lainnya sudah mulai turun dari kursi menuju lapangan tempat diumumkannya pemenang.
“Anak Prima Juara 1 lah.” kata istriku dengan sedikit berharap.
Dan akhirnya, harapan kami semua menjadi kenyataan. TK Anak Prima kembali berhasil membawa pulang Juara 1 kategori Total Nilai Klasemen Divisi Lanjutan.
Sorak-sorai kegembiraan pun pecah. Kak Varo maju ke depan untuk kembali mengambil trophy yang ukurannya paling besar dibandingkan dengan trophy yang sudah diperoleh tim TK Anak Prima.
Ini ada video Aileen dan teman-teman TK Anak Prima waktu acara closing ceremony Drumband Cilik Indonesia 2019
Bangga dan terharu jelas kami rasakan. Terlebih ini pertama kalinya kami menyaksikan secara langsung perjuangan Aileen ikut lomba bersama teman-temannya.
***
Jujur, kami bukan cuma bangga karena hasil yang telah diperoleh. Proses untuk mendapatkan kemenangan itu yang aku rasa sangat berkesan.
Segala usaha, kerjasama dan kerja keras dari para pelatih, guru, anak-anak dan juga orang tua benar-benar kita rasakan.
“SELAMAT UNTUK TK ANAK PRIMA, KALIAN LUAR BIASA.”
Semoga di Drumband Cilik Indonesia selanjutnya juga tetap bisa berprestasi. Amin…