Cara Aku Berhenti Merokok
“MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”
Kalimat tersebut merupakan peringatan pada bungkus rokok yang sering aku beli pada sekitar tahun 2005 hingga tahun 2010.
Saat itu, aku terlalu akrab dengan yang namanya rokok. Jadi kalau ada yang bilang “rokok itu candu“, ya memang benar begitu adanya. Bahkan saat itu aku merasa rokok itu udah ibarat pasangan hidup yang sulit untuk ditinggalkan.
Bangun tidur ambil rokok, ke kamar mandi sambil ngerokok, ngampus juga bawa rokok, abis makan langsung ngerokok, ngobrol aja sambil ngerokok.

Dulu aku sering mendapatkan pertanyaan “Kenapa kamu merokok?”
Aku hanya bisa diam, kadang sesekali memberikan senyum sebagai jawaban dari pertanyaan itu.
Lha mau jawab ngerokok enak salah, wong sakjane yo ra enak. Mau jawab suka aja, nanti ditanya lagi “kok iso seneng bakar duit“. Jadi mending diam aja lah. Hehe.
Ya itulah aku selama jaman kuliah di Yogyakarta beberapa tahun lalu. (Jadi ketahuan deh umurnya)
Kalau sekarang ada yang nawari rokok, aku cuma jawab: “wes tau, maturnuwun (sudah pernah, terima kasih)“
Nggleleng to aku? Haiyo kudu no.. haha..
Jadi intinya itu, aku dulu seorang perokok dan sekarang aku udah pensiun sebagai perokok.
Kok bisa berhenti mas? Gara-gara pacar ya?
Ya bisa aja. Ga ada kaitannya sama pacar atau calon istri atau keluarga. Wong aku ngerokok juga mereka ga masalah, paling cuma sewot dikit doang. Wkwk..

Perjalananku untuk berhenti merokok ini sebenarnya cukup menarik dan sebenarnya sudah cukup lama pengen aku share lewat blog, cuma karena sok sibuk aku baru sempet nulis sekarang di tahun 2019 alias hampir 9 tahun setelah berhenti.
Secara umum, untuk berhenti merokok itu harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Selain itu dukungan dari teman, keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh.
Buat yang mau tahu gimana caranya aku berhenti merokok, ini sedikit ulasannya.
[alert-announce] Taruhan dengan sesama perokok [/alert-announce]
Cara pertama untuk berhenti merokok ini tidak lepas dari dukungan teman-teman kuliah waktu masa garap skripsi.
Saat itu aku dan 3 orang teman yang sama-sama perokok melakukan sebuah taruhan sederhana tentang rokok.

Kami sepakat jika salah satu orang ketahuan merokok di kampus atau di luar kampus oleh teman-teman, maka harus traktir makan sekitar 7 orang teman.
Jaman kuliah kie untuk makan sendiri we angel, iki ditambah kon traktir 7 orang. Kan makin tekor kui.. wkwk
Ya berhubung tempat yang paling sering di datangi itu kontrakanku maka aku orang paling beresiko tinggi ketahuan kalau ngerokok.
Nah, karena taruhan sepele itu akhirnya aku menang dan bisa sedikit banyak tidak pegang rokok selama beberapa bulan.
Ternyata dukungan dari teman-teman itu luar biasa.
[alert-announce] Buang segala hal yang berkaitan dengan rokok [/alert-announce]
Cara kedua yang sebenarnya masih berkaitan dengan cara pertama adalah dengan membuang segala hal yang berkaitan dengan rokok.
Dalam hal ini aku membuang asbak dan juga korek api. Aku ga buang beneran ya, tapi kalau ga salah tak kasihke adikku yang masih suka ngerokok.. wkwk.

Kenapa aku buang asbak dan korek api?
Ternyata dua barang itu kalau ada di kamar benar-benar buat setan lebih seneng ngomporin aku untuk ngerokok.
Ibarat pengen ngelupain mantan, tapi masih ngelonin barang yang di kasih mantan. Kan susah. Hehe
Kalau dari pengalamanku waktu jadi perokok, liat asbak kosong sama korek api di kamar itu bisa buat tangan dan bibir ini bergetar. Selalu jadi pengen ngerokok.
Aneh sih, tapi beneran nyata. Dan setelah aku buang dua barang itu, aku mulai belajar untuk jauh dari rokok.
Akhirnya bisa juga membantu proses berhenti ngerokok.
[alert-announce] Beli permen yang banyak [/alert-announce]
Cara ketiga yang aku lakukan untuk bisa berhenti merokok adalah dengan cara mengalihkan rokok ke permen.
Jadi kalau temenku ambil rokok 1 batang, aku ambil permen 1 bungkus.

Temenku isap rokok, aku ngemut permen. Waktu abisnya juga ga beda jauh. Wkwk.
Cara ini aku lakukan sebenarnya untuk mengalihkan fokus dan lebih ke membiasakan diri biar kuat deketan sama orang yang suka ngerokok.
Ga nyangka, ternyata cara ini cukup berhasil buat aku meninggalkan rokok dan jatuh cinta sama permen.
[alert-announce] Olahraga dan cari kegiatan [/alert-announce]
Menurutku, merokok itu pada dasarnya cuma karena kurang kegiatan dan butuh sedikit kesibukan.
Dulu aku sempet bilang ngerokok bisa ilangin stress, akh itu cuma alasan aja sih. Buktinya juga abis ngerokok masih stress juga.. wkwk.
Saat itu ketika ada waktu kosong atau ga ada kegiatan aku lebih suka main, nongkrong buang-buang waktu sambil ngerokok.

Jadi kesimpulan bodohku, aku dulu merokok karena memang kurang kerjaan dan kurang kegiatan. Nah biar ada kegiatan maka aku mulai ikut futsal bareng teman-teman.
Walaupun teman-teman futsal juga ada yang merokok, namun setidaknya dengan olahraga aku jadi bisa mengurangi waktu merokok dan menggantinya dengan lari-lari.
Cobain aja kalau ga percaya. Dengan olahraga futsal kamu akan berhenti merokok sesaat. Kan jarang to orang futsalan sambil ngerokok. Kalaupun ada mungkin dia sedikit anti mainstream dan sepertinya kebanyakan nonton film “Shaolin Soccer“
[alert-announce] Kuatkan niat untuk berhenti [/alert-announce]
Cara terakhir untuk berbenti merokok dan menurutku paling sulit adalah dengan cara menguatkan niat untuk berhenti dan menjauhi rokok.

Ini aku katakan sulit karena berasal dari diri sendiri. Dari pribadi masing-masing orang, tidak dapat dibantu oleh orang-orang dan lingkungan sekitar.
Ketika niatmu lebih kuat dibandingkan semesta, maka kamu akan berhasil. Namun jika niatmu cuma sementara, maka kamu akan gagal.
***
Nah, itu beberapa cara yang aku lakukan untuk berhenti merokok. Ujian terberat itu hanya beberapa bulan awal. Setelahnya pasti sudah biasa lagi dan menganggap bahwa rokok rasanya ga enak.
Memang perasaan ingin merokok itu masih sering datang menghampiri. Namun ketika sudah lama berhenti merokok dan aku mencoba menghisap rokok lagi, rasanya ada yang aneh saja. Jadi biasanya aku gagal merokok lagi. Ya, gitu lah. Ga bisa ngerasain enaknya ngerokok lagi. 😅
Kalau aku aja yang dulunya perokok berat bisa berhenti total kenapa kamu ga bisa? Pasti bisa kok..
Jaman awal-awal SMA sempat hampir kecanduan ngrokok karena sering nongkrong di angkringan samping sekolah. Tapi akhirnya terus kapok gara2 kena gropyok kesiswaan. Wkwk :v
Berarti kapok ya om..
alhamdulilah kalau sudah bisa merokok, karena merokok juga menyebabkan orang lain menjadi kena dampak asapnya
Ia bersyukur ini..
Kalau cuma baru niat saja berarti memang susah ya mas?
Susah e pak dirman.. soale dulu sempet niat doang tetep susah pak.. sakit aja tetep ngerokok..
Iya.. saya dulu engga senang salah satu merk, lalu merokok itu supaya bisa berhenti karena tidak suka. Eeeee.. malah terus ganti jadi merek baru je hahaha
Hehe.. wah kang dirman kie le mengalihkan bagus… 😀
Saya dari SMP sampai kuliah dulu ngrokoknya juga banter, pas kerja memutuskan untuk berhenti. Dan berhentilah
Kita sama om.. apalagi waktu udah punya anak.. kadang ngerasa kasihan ke anaknya yang masih kecil kalau kena rokok..