Plesir Jogja-Bali Naik Kereta Api Sri Tanjung, Capek Tapi Seru

Plesir Jogja-Bali Naik Kereta Api Sri Tanjung, Capek Tapi Seru

Plesir Ke Bali Naik Kereta Api Sri Tanjung – Akhir bulan juni 2019, tepatnya tanggal 24 Juni, aku sekeluarga liburan ke pulau Bali bersama dengan kantor mamanya anak-anak. Kalau bahasa gaulnya itu acara Family Gathering lah.. 😄

Jika melihat jadwal dan panduan wisata yang diberikan oleh panitia, acara dan kegiatan di pulau bali besok terlihat sangat menyenangkan. Namun kami menyadari jika acara kali ini akan banyak menguras waktu dan emosi kami, khususnya ketika mengurus 2 balita kali selama di perjalanan.

Stasiun lempuyangan
Salah Satu Sudut Stasiun Lempuyangan Yogyakarta

Kami memulai rangkaian kegiatan family gathering ini pada hari senin (24/6/2019) pukul 07.00 WIB dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. 

Tidak perlu bertanya: “kok ke Bali dari stasiun kereta api? Emang bisa mas?”

Karena pada kenyataannya memang kami akan memulai acara wisata di Bali dengan naik kereta api ekonomi Sri Tanjung sampai Banyuwangi sebelum nantinya akan dilanjutkan dengan bus wisata dan menyebrang selat bali dari ketapang ke gilimanuk menggunakan kapal Ferry.

Nah, karena cerita wisata kami di Bali itu cukup banyak dan berjilid-jilid, jadi aku mau coba pecah artikelnya biar blog maskris.id ini ga jamuran karena artikelnya lama ga diupdate. Haha.

Oke, daripada kelamaan basa-basi, aku mulai ceritanya dari keberangkatan kami naik Kereta Api ekonomi Sri Tanjung menuju Banyuwangi ya..

Berangkat dari rumah

Hari ini kami bangun lebih awal. Sekitar pukul 04.30 WIB alarm di smartbandku sudah bergetar dan berhasil membangunkanku.

Ya, tidak seperti biasanya aku dan istriku bangun sangat pagi untuk mengantisipasi anak-anak yang biasanya susah dibangunkan. Ternyata hari ini, anak-anak cukup kooperatif, sekalinya dibangunkan dan diminta untuk mandi, mereka tanpa banyak alasan. Terlihat sangat menantikan momen naik kereta untuk liburan.

Tiket kereta kami tertulis jam keberangkatan kereta adalah jam 07.00 WIB. Untuk mengantisipasi hal-hal yang diluar dugaan saat perjalanan menuju stasiun, kami memutuskan agar paling lambat jam 06.00 WIB sudah berangkat dari rumah di Jalan Kaliurang KM. 13. 

Tepat pukul 05.50 WIB, sebuah taksi online datang untuk menjemput kami. Setelah semua siap, kami berpamitan dengan orang rumah dan langsung meluncur ke Stasiun Lempuyangan.

Sampai Stasiun Lempuyangan

Perjalanan menuju stasiun lempuyangan ternyata cukup lancar. Mungkin karena masih pagi dan anak-anak sekolah banyak yang sudah libur kenaikan kelas jadi jalanan terlihat lengang.

Stasiun Kereta lempuyangan
Suasana Pagi Hari di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta

Kami tiba di stasiun lempuyangan sekitar pukul 06.30 WIB. Yang artinya masih ada waktu tunggu kereta sekitar 30 menit sebelum berangkat.

Setibanya di stasiun Aileen dan Keenan sangat bersemangat dan terlihat cukup ceria. Maklum masih pagi, baterai masih penuh.. wkwk. 

Masuk Kereta

Waktu semakin mendekati pukul 07.00 WIB. Teman-teman rombongan family gathering yang lain sudah mulai berdatangan dan mulai check in melewati peron.

“Ma, mau masuk kapan? Keretanya udah ada juga.” tanyaku.

“Ya udah sekarang wae” jawabnya.

Tiket Kereta Api Sri Tanjung
Boarding pass Kereta Api Sri tanjung dan ID card

Tiket lengkap dengan KTP dan KIA anak-anak sudah ada ditanganku. Koper dan perlengkapan anak-anak juga sudah kami bawa. Akhirnya, kami menuju ke peron untuk check in.

Selepas pengecekan oleh petugas, kami diarahkan menuju gerbong 2 sesuai dengan yang tertulis di tiket. 

Kereta Api Sri tanjung
Siap Masuk Kereta

Tanpa banyak membuang waktu di luar kereta, Aileen dan Keenan langsung mengajak kami untuk masuk ke dalam kereta. Ya, mereka berdua memang selalu “excited” kalau pergi-pergi pakai kereta api.

Perjalanan Yang Panjang Dan Melelahkan

Akhirnya kereta berangkat sesuai Jadwal. Tepat pukul 07.00 WIB, kereta berjalan perlahan ke arah timur.

Setelah melewati beberapa stasiun perhentian, anak-anak sudah mulai merasakan kebosanan.

“Yah, udah mau sampai belum” tanya Aileen

“Masih lama kak, kita sampainya nanti malam” jawabku.

Melihat kebosanan yang melanda anak-anak, mamanya mulai mengajak Aileen dan Keenan untuk beraktifitas seperti mewarnai buku gambar dan membacakan buku cerita yang memang sengaja kita bawa dari rumah.

Cerita di kereta
Aileen-Keenan Dengerin Cerita dari Mamanya

Perjalanan yang panjang dari Jogja – Banyuwangi ini menurutku benar-benar penuh dengan drama dan perjuangan. 

Aileen itu salah satu anak yang tidak bisa tidur di dalam kendaraan. Bahasa jawanya sih “ora jenak”. Dia capek, tapi ga bisa tidur. Jadi mudah kelihatan gelisah dan rewel. Sedangkan adiknya, biasanya cuek. Dia kalau udah ngantuk ya tidur aja.

Tidur di Kereta
Keenan Tidur di kereta

Nah, masalah itu terjadi ketika mereka berdua sudah capek, tapi ga bisa tidur. Udah lah, yang namanya ribut, pukul-pukulan, jambak-jambakan sampai saling gigit biasanya terjadi. Padahal setiap hari selalu kami nasihati biar ga seperti itu. 😪

Transit di Stasiun Surabaya Gubeng

Sekitar jam setengah 2 siang, kereta api sri tanjung yang kami tumpangi tiba di Stasiun Surabaya Gubeng. Ada waktu sekitar 30 menit untuk meregangkan badan yang sudah pegal-pegal, sebelum lanjut ke banyuwangi.

Stasiun Surabaya Gubeng
Transit Di Stasiun Surabaya Gubeng

Aku coba turun dari kereta sambil jalan-jalan sebentar di sekitar stasiun. Tapi apa boleh dikata, anak-anak meminta untuk segera naik ke kereta kaya takut kalau ayahnya ketinggalan kereta.. wkwkwk.

Tidak lama setelah aku kembali ke dalam kereta, akhirnya kereta yang kami tumpangi melanjutkan perjalanan menuju stasiun banyuwangi.

Sampai Stasiun Banyuwangi

Waktu terus berlalu, matahari mulai pergi meninggalkan bumi. Kebosanan dan kelelahan anak-anak sangat terlihat.

Melihat kondisi itu, akhirnya aku memperbolehkan anak-anak untuk nonton YouTube Kids di dalam kereta. Ya, itung-itung biar mereka tidak terlalu bosan dengan perjalanan yang panjang.

Nonton di kereta
Mulai dikasih kesempatan Nonton pakai Smartphone

Keenan sudah mulai tidur, tapi Aileen semakin terlihat gelisah. Kami tahu dia capek dan ingin tidur, namun merasa tidak nyaman.

Akhirnya setelah kami coba nasehati, aileen akhirnya bisa tidur setelah waktu hampir menunjukkan jam 8 malam, yang artinya hanya sekitar 1 jam sebelum sampai di stasiun banyuwangi.

tasiun Banyuwangi Baru
Pintu masuk Stasiun Banyuwangi Baru

Sekitar pukul 20.50 WIB, kereta api sri tanjung berhenti di banyuwangi. Aileen dan keenan masih tidur pulas. Dibangunkan juga susah. 😪

Anehnya, aku ga melihat ada porter. Apa karena aku yang tidak tahu atau memang saat itu memang tidak ada. Andaikata ada, mungkin aku akan meminta bantuan dari mereka. 

Kami memilih untuk keluar terakhir dari kereta dengan harapan aileen dan keenan bisa bangun. Tapi kenyataannya kami harus keluar dari kereta dengan 2 koper dan 2 anak yang tertidur dalam gendongan. Bahkan ketika sampai bus, Keenan masih tidur.

Tidur di Bus
Keenan Pindah Bus Masih Tidur

Benar-benar saat yang “rempong”. Walaupun rempong, tapi tetap berkesan dan benar-benar meninggalkan kenangan.

Pindah Bus Pariwisata dan Lanjut Nyebrang Selat Bali Pakai Kapal Ferry

Perjuangan kami sampai pulau Bali sudah pasti belum selesai karena kereta api hanya bisa mengantarkan kami sampai Banyuwangi.

Setelahnya kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus pariwisata dan Kapal Ferry untuk menyebrang selat bali dari pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk.

Akhirnya sekitar pukul 00.45 WITA kami sampai di pelabuhan Gilimanuk Bali. Dan saatnya disambut dengan ucapan “Selamat Datang di Bali”.

Info sekilas tentang kereta api Sri Tanjung

Tentang Kereta Api Sri Tanjung

Kereta api Sri Tanjung adalah rangkaian kereta api kelas ekonomi AC jarak jauh milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang melayani rute Banyuwangi Baru-Lempuyangan, pp. Kereta api ini dioperasikan oleh Daerah Operasi IX Jember, yang diambil dari Sri Tanjung, nama tokoh dalam cerita rakyat Banyuwangi.

Kereta api ini berangkat dari Banyuwangi pukul 06.30 WIB tiba di Lempuyangan pukul 19.25 WIB, sedangkan berangkat dari Lempuyangan pukul 07.00 WIB tiba di Banyuwangi pukul 20.50 WIB. 

Fasilitas Kereta Api Sri Tanjung

Berdasarkan pengalamanku, fasilitas kereta api sri tanjung sudah cukup baik. AC Split, Tempat Pengisisan Daya, hingga Toilet dengan WC Jongkok dimiliki oleh kereta api ini.

Berikut ini beberapa fasilitas yang sempat aku temukan dan aku foto di dalam kereta api Sri Tanjung.

Jadwal Kereta Api Sri Tanjung

Terkait dengan jadwal kereta api sri tanjung, aku coba menginfokan berdasarkan apa yang aku dapatkan dari wikipedia ya.

Berikut ini adalah jadwal perjalanan KA Sri Tanjung per 1 April 2017 (berdasarkan Gapeka 2017).

KA 194/195 (Lempuyangan – Banyuwangi Baru)

Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Lempuyangan 07.00
Klaten 07.24 07.26
Purwosari 07.49 07.55
Sragen 08.25 08.28
Walikukun 08.49 08.51
Paron 09.08 09.10
Geneng 09.18 09.26
Barat 09.35 09.37
Madiun 09.48 10.08
Caruban 10.23 10.30
Nganjuk 10.59 11.12
Kertosono 11.33 11.36
Jombang 11.51 12.06
Mojokerto 12.29 12.44
Wonokromo (khusus penumpang yang turun) 13.17 13.20
Surabaya Gubeng 13.27 14.00
Wonokromo (khusus penumpang yang naik) 14.07 14.10
Sidoarjo 14.28 14.32
Tanggulangin 14.39 14.47
Bangil 15.03 15.06
Pasuruan 15.24 15.26
Probolinggo 16.10 16.20
Tanggul 17.23 17.27
Rambipuji 17.47 17.49
Jember 18.02 18.10
Kalisat 18.30 18.32
Kalibaru 19.18 19.20
Glenmore 19.29 19.31
Sumberwadung 19.38 19.46
Kalisetail 19.53 19.55
Temuguruh 20.05 20.07
Rogojampi 20.19 20.21
Karangasem 20.34 20.36
Banyuwangi Baru 20.50

KA 196/193 (Banyuwangi Baru – Lempuyangan)

Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Banyuwangi Baru 06.30
Karangasem 06.43 06.45
Rogojampi 06.57 06.59
Temuguruh 07.11 07.13
Kalisetail 07.23 07.25
Sumberwadung 07.32 07.34
Glenmore 07.42 07.44
Kalibaru 07.53 07.55
Kalisat 08.43 08.45
Jember 09.05 09.13
Rambipuji 09.25 09.27
Tanggul 09.47 09.49
Probolinggo 10.52 11.00
Pasuruan 11.45 11.47
Bangil 12.05 12.10
Sidoarjo 12.31 12.34
Wonokromo (khusus penumpang yang turun) 12.52 12.55
Surabaya Gubeng 13.01 13.30
Wonokromo (khusus penumpang yang naik) 13.37 13.40
Mojokerto 14.13 14.17
Curahmalang 14.26 14.38
Jombang 14.53 14.56
Kertosono 15.11 15.14
Nganjuk 15.35 15.37
Caruban 16.05 16.07
Madiun 16.22 16.35
Barat 16.46 16.48
Paron 17.02 17.06
Walikukun 17.23 17.33
Sragen 17.53 18.00
Purwosari 18.30 18.35
Klaten 18.58 19.00
Lempuyangan 19.25

Harga Tiket Kereta Api Sri Tanjung

Sejak 1 Juli 2018 tarif KA Sri Tanjung kembali disubsidi pemerintah berdasarkan jarak tempuh penumpang.

Jarak tempuh ≤460 km : Rp88.000,00

Jarak tempuh >460 km : Rp94.000,00

***

Nah, mungkin itu sedikit cerita kami ketika berangkat ke Bali menggunakan Kereta Api. Semoga bisa bermanfaat dan membantu memberikan gambaran perjalanan menuju Banyuwangi ya.

Seru, tapi melelahkan.. 🤭

Oh iya, untuk cerita liburan kami di Bali akan aku ulas di artikel selanjutnya di blog ini ya.. So, pantengin aja kelanjutan ceritanya..

Cuma seorang yang dulunya blogger, tapi sekarang mau ngeblog aja harus penuh perjuangan. Suka dengan teknologi dan sekarang lagi nyambi kerja di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. Kalau libur ya liburan.. :-D

3 thoughts on “Plesir Jogja-Bali Naik Kereta Api Sri Tanjung, Capek Tapi Seru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait