Megahnya Patung Garuda Wisnu Kencana Yang Sudah Utuh

Megahnya Patung Garuda Wisnu Kencana Yang Sudah Utuh

Patung Garuda Wisnu Kencana – Setelah beberapa kali pergi ke bali dan mengunjungi objek wisata Bali GWK Culture Park, akhirnya pada akhir bulan Juni 2019 aku baru bisa benar-benar melihat patung Garuda Wisnu Kencana yang sudah lengkap dan utuh. Haha.. Latepost banget ya artikel ini…

Senang itu pasti, apalagi patung garuda wisnu kencana yang sudah berdiri ini merupakan salah satu patung tertinggi di dunia. Tingginya aja sampai 120 meter, lebih tinggi dari patung Liberty yang ada di Amerika Serikat. Mosok yo aku ga seneng dan bangga sebagai orang Indonesia yang punya patung GWK? hehe 

Oke, karena aku sudah sampai ke kawasan GWK Culture Park Bali, maka aku mau lanjut cerita waktu plesiran kemarin tentang GWK ya..

Perjalanan Menuju GWK

Aku berangkat ke GWK bersama dengan rombongan dari Hotel Adhi Jaya Kuta mulai pukul 08.00 WITA. GWK sendiri merupakan destinasi ke-2 pada hari itu setelah Water Blow Nusa Dua.

Perjalanan menuju GWK terbilang cukup lancar karena lokasi dari Nusa Dua ke GWK Culture park memang tidak terlalu jauh dan sama-sama masih berada di daerah Kuta Selatan Kabupaten Badung.

Cuaca cerah mendampingi perjalanan kami hingga GWK. Dan karena terlalu sibuk mengurusi dua bocah kecil di dalam bus, aku tidak sadar jika sudah sampai ke kawasan GWK Culture Park.

GWK Kini Berbeda

Setibanya di parkiran GWK, aku merasa “pangling”. Aku merasa ada yang lain dari GWK kini. Mulai dari tempat parkir dan tata ruang wisatanya terasa sangat berbeda dari sebelumnya. Di dekat parkiran bus sudah ada beberapa kereta kelinci yang menunggu untuk menjemput dan mengantarkan para wisatawan yang datang ke halte yang berada di bagian dekat pusat oleh-oleh.

Beruntung, aku dan rombongan datang dengan bus yang ukurannya tidak terlalu besar, sehingga bisa di drop di dekat halte pusat oleh-oleh. Jadi tidak perlu berjalan kaki atau menunggu antrian untuk naik kereta kelinci terlebih dahulu.

Setelah turun dari bus, kami diberikan semacam tiket masuk oleh pihak travel. Sambil melewati tangga dan melewati jalan di depan pusat oleh-oleh, akhirnya kita tiba di depan pintu masuk GWK.

Tiket Masuk GWK

Berbeda dengan kunjunganku terakhir di GWK beberapa tahun yang lalu (5 tahun yang lalu), sebelum masuk sampai ke pintu masuk, kini aku menemukan ada patung GWK mini yang dikelilingi oleh air mancur yang airnya keluar silih berganti. Mirip seperti yang ada di Taman Pintar Yogyakarta. Wkwk.

Perbedaan lain kembali aku temukan ketika masuk ke kawasan GWK. Sistem ticketing kini sudah berubah menjadi sistem gate dengan menggunakan scan barcode yang ada di tiket. Ini benar-benar mengikuti perkembangan jaman dan teknologi.

Oke, sekarang aku coba lanjut untuk cerita tentang apa yang aku temukan setelah masuk ke dalam kawasan GWK.

Beberapa langkah setelah aku melewati pintu masuk yang dihimpit oleh pilar-pilar batu kapur besar, aku masih menemukan lapangan luas yang kalau tidak salah sering disebut dengan Lotus Pond. Di sebelah kiri lapangan itu kita akan tetap menemukan Plaza Garuda, tempat patung kepala garuda yang belum disatukan berada. Artinya patung kepala garuda itu masih tetap pada posisi sebelumnya.

Lotus Pond GWK
Foto di Lotus Pond GWK

Namun jika kita terus menatap lurus ke depan tanpa menoleh ke kiri, maka patung Garuda Wisnu Kencana yang sudah utuh akan langsung membuat mata kita tidak berpaling. Patung yang besar dan gagah, mungkin itu yang aku ada pada pikiranku saat pertama kali melihat patung GWK utuh dari balik batu kapur di tempat ku berhenti sejenak untuk mengambil foto.

Melihat kemegahan dari patung Garuda Wisnu Kencana yang sudah utuh seakan membuat kakiku terasa ringan dan ingin segera melanjutkan perjalanan menuju patung tertinggi di Indonesia tersebut.

Foto di GWK Festival Park

Sebelum sampai ke depan patung GWK, aku melewati satu tempat baru yang bernama GWK Festival Park. Melihat luas dan ada beberapa kursi yang tersusun rapih di tempat ini, aku merasa jika saat itu akan ada acara besar yang akan diadakan di GWK Festival Park.

Selain itu, ada beberapa kendaraan mulai dari sepeda, mobil golf hingga segway terlihat berlalu lalang di kawasan ini. Sepeda dan Mobil Golf itu rupanya bisa membantu para pengunjung yang mau ke patung GWK baru tanpa berjalan kaki. Sedangkan Segway menjadi kendaraan yang disewakan kepada pengunjung yang ingin bermain di GWK Festival Park.

Sewa sepeda di GWK Festival Park

Cuaca yang panas saat kami tiba di kawasan GWK Festival Park seakan menggodaku untuk pergi ke patung GWK Baru dengan menggunakan Mobil Golf. Namun melihat antrian dan anak-anak yang masih semangat untuk jalan kaki, maka kami memutuskan untuk jalan santai bareng rombongan lain. Rupanya, jarak antara GWK Festival Park ke Patung GWK Baru itu tidak terlalu jauh, hanya saja jalannya cukup menanjak. Namun tidak terlalu masalah karena sudah ada jalan seperti trotoar bagi para pejalan kaki.

Tiba di depan patung GWK baru, kami menemukan ada 2 kolam air mancur tepat di depan pintu masuk museum. Setelah sempat berfoto di dekat kolam air mancur, aku dan anak-anak langsung masuk ke dalam Monumen GWK yang baru.

Foto di depan dan di dalam GWK Baru

Lantai dasar monumen GWK yang baru itu ternyata lumayan luas dan adem. Di sini kita bisa melihat lukisan dan foto momen bersejarah di GWK. Di ujungnya terdapat lift yang digunakan untuk para pengunjung yang ingin naik ke atas monumen. Sayang saat itu kami tidak berniat untuk naik hingga atas monumen GWK untuk melihat keindahan pulau Bali. Tiket untuk naik liftnya lumayan soalnya. Jadi uang tiketnya mending kami pakai untuk beli Es krim yang dijual di stand yang ada dekat lift saja. Wkwk..

Lift dalam gedung GWK yang Baru

Karena memang belum sepenuhnya selesai, maka masih banyak bagian di dalam monumen GWK yang terlihat dalam pengembangan. Namun secara umum, monumen GWK yang baru dan utuh ini sangat menarik dan membanggakan orang Indonesia. Buatku tetap GWK itu keren banget.

Lihat Pertunjukkan Tari di Amphitheater

Setelah puas melihat-lihat kawasan patung GWK yang baru dan waktu juga hampir menunjukkan pukul 14.00 WITA, aku dan rombongan akhirnya melanjutkan acara di GWK dengan menyaksikan pertunjukan tari di Amphitheater.

Pertunjukkan GWK
Nonton pertunjukkan di Amphitheater GWK

Pertunjukkan tari di Amphitheater kali ini terdiri dari tari bali, tari Barong dan juga tari tentang Garuda Wisnu Kencana. Bagi kami mungkin ini sudah menjadi pertunjukan yang kesekian kalinya, namun bagi Aileen dan Keenan ini adalah hal yang baru. Karena memang mereka berdua baru pertama kali ke GWK.

Ekspresi takut namun penasaran terlihat dari paras Aileen dan Keenan. Tapi kami melihat mereka menikmati pertunjukan tari yang ada di GWK. Pertanyaan-pertanyaan kecil tentang pertunjukkan juga muncul dari mulut mereka.

Di akhir pertunjukkan kami biasanya berfoto dengan para penari dan pemain pertunjukkan sambil memberikan beberapa tips kepada mereka. Namun kali ini kami tidak bisa berfoto karena anak-anak sudah keburu takut dengan beberapa karakter penari. Sayang sih, tapi anak-anak sudah mendapatkan cerita dan pengalaman baru tentang budaya Bali saja kami sudah senang. hehe

Pulang dari kawasan GWK

Pertunjukkan Tari di Amphitheater ini menjadi acara terakhir kami di GWK. Karena memang sekitar jam 3 sore kami harus melanjutkan perjalanan menuju pantai Pandawa agar tidak terlalu malam sampai ke pantai Jimbaran untuk makan malam.

Video Profile GWK Culture Park

Berhubung GWK Culture Park merupakan salah satu objek wisata yang sudah berkelas international, maka promosinya juga harus berkelas donk. 

Nah, ini video promosi GWK dari situs resmi mereka di https://www.gwkbali.com/

Tentang GWK Culture Park Bali

Terkait dengan informasi lengkap dari GWK, aku mendapatkan keterangan dari wikipedia dan juga situs www.gwkbali.com. Kalau aku ringkas, infonya seperti ini ya.

Objek wisata Garuda Wisnu Kencana atau terkenal dengan nama GWK Bali, merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Bali. Saking terkenalnya objek wisata Garuda Wisnu Kencana Bali, hampir setiap hari tempat wisata GWK Bali, selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan asing. Banyak wisatawan mengatakan, objek wisata Garuda Wisnu Kencana, salah satu objek wisata di Bali yang harus dikunjungi. GWK adalah sebuah taman budaya yang memiliki luas 240 hektar. Alamat atau lokasi dari GWK Bali berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 

Daya tarik utama wisatawan berlibur ke Bali GWK culture park adalah untuk melihat patung Garuda Wisnu. Dibangun dan di ukir oleh pengukir dan pematung terkenal bernama, I Nyoman Nuarta. Patung Garuda Wisnu memiliki rencana awal akan di bangun dengan tinggi 126 meter dan lebar 60 m dengan tujuan menjadikan GWK Bali sebagai sebuah tempat wisata terkenal di Bali, yang menawarkan salah satu karya seni patung terbesar dan karya yang paling menakjubkan. Tentunya dengan karya seni yang mencerminkan nilai budaya lokal Bali. 

Patung Garuda Wisnu Kencana

Selain patung Garuda Wisnu, di tempat wisata Bali GWK culture park ini, para pengunjung dapat menikmati pemandangan dari matahari terbenam. Tidak hanya pemandangan indah saja yang anda dapat liat di kawasan wisata GWK, tempat wisata ini juga menawarkan beraneka ragam acara hiburan dari pagi hari, sampai malam hari. 

Pembangunan tempat wisata di Bali GWK, di prakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada tahun 1992. Pembangunan Garuda Wisnu Kencana Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu Kencana. 

Dengan berjalannya waktu, tempat wisata di Bali GWK berkembang menjadi sebuah tempat pameran budaya, acara dan atraksi hiburan. Serta menjadi forum informasi dan komunikasi untuk budaya lokal, budaya nasional, budaya regional bahkan budaya internasional.  

Alamat dan info GWK Culture Park Bali

Alamat:

Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan Badung 80364, Bali-Indonesia

 

Telp/email:

  • +62 (361) 700 808
  • info@gwkbali.com

Jam Buka/Operasional:

Opening Hours 08.00 – 21.00 WITA
Ticket Box Open from 08.00 – 20.00 WITA

Harga Tiket GWK:

Maaf, kemarin aku ga tau persis karena tidak beli sendiri. Jadi daripada salah, silakan cari info sendiri tentang harga tiketnya ya.. 

Peta Area GWK:

***

Nah, mungkin itu sedikit cerita dan pengalaman kami ketika menikmati megahnya patung Garuda Wisnu Kencana yang sudah utuh. Sebenarnya ada Vlognya, cuma belum sempet tak edit. Haha.. Semoga bisa menambah informasi buat kamu yang mau ke GWK atau ke Bali. Yang pasti, kalau menurutku GWK itu kawasan yang emang harus kita kunjungi kalau ke Bali. Kalau menurutmu gimana? Ada cerita apa dengan GWK?

Cuma seorang yang dulunya blogger, tapi sekarang mau ngeblog aja harus penuh perjuangan. Suka dengan teknologi dan sekarang lagi nyambi kerja di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. Kalau libur ya liburan.. :-D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terkait